20 November, 2008

I will survive

It’s hard for me.

Saat aku harus membuang keegoisanku, itu sakit.

Saat aku harus mengesampingkan keinginanku, itu sakit.

Tetapi...

Apakah yang penting dalam hidup ini?

Keinginan, atau kebutuhan?

Saat kebutuhanku terpenuhi, itu menyenangkan.

Saat keinginanku terpenuhi, itu sangat menyenangkan.

Mengapa?

Padahal kebutuhan lebih mendesak daripada keinginan.

Padahal kebutuhan harus dipenuhi dan keinginan tidak harus.

Kini aku,

Sedang mencoba mengerti.

Sedang mencoba pahami.

Sedang mencoba menjadi.

Aku yang sekarang,

Tak dapat lagi menavigasi sendiri

Tak dapat lagi mengubah arahku dalam hitungan detik.

Aku yang sekarang,

Tak mungkin lagi terbang tinggi

Tak mungkin lagi bermain kesana kemari

Apakah memang begini?

Apakah harus begini?

Kucoba mengerti, kucoba pahami,

Agar ku menjadi.

Dan akhirnya ku menjadi kita.

Dan itu sakit....

Walau begitu,

Sakit di hati dapat terobati

Demi terpenuhinya kebutuhan

Yang hakiki dan abadi

Cinta....

Aku bahagia.

It’s hard for me,

but I will survive.

21 Oktober, 2008

Berdua

Aku mengerti.

Aku tau, sayang…

Kebahagiaan kita berdua

tidak bisa diukur

oleh hanya satu hal,

atau satu kesempatan

Kita yang melara, kita yang merasa

Berdua.....

Berdua,

kita berduka, juga bersuka....

Tidak ada orang lain

yang bisa menilai,

mempertanyakan,

apalagi memutuskan,

untuk kita

Tidak ada yang lain,

yang bisa melara, merasa, berduka dan bersuka,

tentang kita,

seperti kita.....

Aku mengerti.

Aku tau, sayang.......

Berdua

Aku mengerti.

Aku tau, sayang…

Kebahagiaan kita berdua

tidak bisa diukur

oleh hanya satu hal,

atau satu kesempatan

Kita yang melara, kita yang merasa

Berdua.....

Berdua,

kita berduka, juga bersuka....

Tidak ada orang lain

yang bisa menilai,

mempertanyakan,

apalagi memutuskan,

untuk kita

Tidak ada yang lain,

yang bisa melara, merasa, berduka dan bersuka,

tentang kita,

seperti kita.....

Aku tau, sayang.

Aku mengerti...


17 Oktober, 2008

Teori Landak

Bercinta, berhubungan, indah disapa, enak didengar. Ini yang selalu (gue pikir) gue idam-idamkan selalu. Well, okay, memang ada sisi indahnya, merasa mencinta dan dicinta oleh seseorang, itu yang selalu kuinginkan. Tapi mencinta tanpa berhubungan, menjadi tidak mungkin bercinta. Itulah yang gue jalanin bertaon2 selama ini, memandang tanpa dipandang. Ampun deh, ga enak berat.

Saat ini, gue bener2 dipandang dan memandang. Di situlah enaknya. Tapi di luar itu.... yang namanya BERHUBUNGAN...... itu MASALAH BARU !!!

Gila, gue udah ampir kewalahan nih. Bener kata nanda, manusia itu seperti landak. Dua manusia yang berbeda yang mencoba bersatu, saat berdekatan aja udah saling menusukkan durinya satu sama lain. Sakit euy... tapi seringkali, kelembutan dan cinta yang ada di antaranya, bisa jadi obat penawar luka tusukan duri itu. Um, durinya sih ga jadi lumer atao ilang, tapi lukanya bisa disembuhkan.

Tapi, apakah lukanya bener2 sembuh? Ya, semoga aja. Tapi walaupun nggak, atau meninggalkan bekas, mungkin ada sesuatu yang lebih indah ya daripada bekas2 luka itu, yang pantes untuk dibela, pantes untuk diperjuangin. CINTA. Betulkah?

Seperti kata Dumbledore, (hehe abis baca Harry Potter)... untuk kebaikan yang lebih besar... makanya, untuk kebaikan yang lebih besar itu, semua orang rela bertarung, punya bekas luka carut-marut, disiksa, bahkan ngorbanin nyawanya, untuk ngalahin Pangeran Kegelapan yang super jahat tapi inferiority complex itu, heheh.... apa yang sebenarnya mereka cari? Kedamaian? CINTA??

Mungkin.

Yang jelas, gue belajar banyak banget hal baru dan mikirin banyak banget hal, yang gue pikir berhubungan dengan BERHUBUNGAN ini. Untuk sekarang ini, gue masih menikmati hubungan yang gue jalani, kegiatan BERHUBUNGAN yang gue lakukan, sekalian bercinta, hahaha

Sudahlah, mungkin ini pemikiran2 yang terlalu banyak aja dari gue. Mari kita menikmati aja semua ini, masalah2 baru dan masalah2 lama, hehehe masalah2 kehidupan :p Semoga bisa tetep dan terus ”HIDUP” sampe kapanpun.

Ciao.

16 September, 2008

Di Sore Hari

Terdiam di tempatku, memandangi hijaunya daun dan putih bunga…

Hatiku penuh, gelisah dan hangat

Tidak nyaman, namun nyaman

Khawatir, namun percaya

Takut, namun berani

Sedih, namun bahagia

Aku tidak tau ini apa, tak paham, dan haruskah paham?

Ku memikirkanmu, ku memikirkanku, ku memikirkan kita

Apa yang sedang terjadi...

Ku merindumu, ku dirindumu

Ku peduli kamu, ku dipedulikanmu

Ku bahagia, kamu pun bahagia

Apakah ini......

Apakah...

aku jatuh cinta?

10 September, 2008

Nyanyian Cintamu

Beberapa hari ini, banyak hal yang terjadi. Ikut dan lolos audisi sebuah paduan suara yang kukagumi, latihan dan nyanyi di konser Ramadhan, ketemu banyak musisi hebat, menikmati saat-saat bersama teman-teman dalam latihan dan konser. Selain itu, aku juga berkenalan dengan seseorang, yang hatinya dipenuhi dengan keinginan berbuat baik untuk orang lain.

Perkenalan yang menyenangkan, menurutku. Ada kebingungan dan ketidaksukaan, tapi ada juga kesukaan. Dalam proses ini saja, aku belajar banyak hal, terutama untuk menghargai orang lain, bertoleransi, menerima perbedaan, dan menjadi diri sendiri.

Baru beberapa hari berkenalan, kehadirannya sudah kurasakan memenuhi hati. Perasaan apa aku sendiri belum mengerti, tapi aku ingin membiarkannya mengalir seiring proses. Kehadirannya dalam bentuk sms ataupun telepon, dan keberadaannya selalu di saat aku sedang membutuhkan, itu semua membuatku terharu, mengalirkan kehangatan dalam hatiku.

Dia orang yang selalu ingin berbuat baik untuk orang lain, maka jadilah dia baik. Dia orang yang selalu ingin membuat orang di sekitarnya bahagia, maka jadilah orang di sekitarnya bahagia. Kalimat ini penting baginya, menjadi sesuatu yang diyakini dan dijalani, mungkin membuatnya kuat dan membantunya survive dalam menjalani masalah-masalah kehidupan yang dialaminya.

Dengan mengetahui ini, aku mengerti bahwa sebuah tindakan belum tentu dimaksudkan untuk memiliki. Yang kupercayai adalah bahwa tindakan yang baik pasti dilandasi oleh cinta, seperti apapun bentuk cinta itu dan apapun tujuannya. Mungkin cinta untuk orang tua, cinta untuk sahabat, atau cinta untuk kekasih. Setiap orang bisa melantunkan nyanyian cintanya, dengan bentuk dan tujuan yang berbeda-beda. Yah, apapun tujuannya, tetap saja membuatku terharu dan bahagia.

Apa yang kurasakan sebenarnya? Aku senang, merasa aman dan dilindungi, serta dipedulikan. Aku sendiri pun mulai peduli dan ingin dia senang. Perasaan apa ini? Aku belum tau. Tapi aku mengerti satu hal...

Nyanyian cintamu, membuatku bahagia...

05 September, 2008

Isu Sosial

Kenapa wanita ga boleh menyatakan cinta?

Kenapa itu dianggap tabu?

Ini sebuah isu sosial

Tapi ini bukan “hanyalah” sebuah isu sosial

Isu sosial dapat mempengaruhi,

isu sosial dapat mengendalikan,

isu sosial dapat menjerat,

isu sosial dapat memaksa.

Memaksa seorang wanita menjadi tidak berdaya

Memaksa seorang wanita ‘merasa’ tidak berdaya

Memaksa seorang wanita memendam perasaan

Memaksa seorang wanita membunuh perasaan

Isu sosial mempengaruhi pria,

untuk memandang rendah wanita yang berekspresi,

untuk menatap aneh wanita yang mengejar impian diri

Isu sosial mengendalikan pria,

untuk berpikir bahwa ‘wanita memulai’ itu salah

untuk berpikir bahwa ‘pria yang memulai’ adalah yang benar

Isu sosial menjerat wanita,

dalam lingkaran rasa cinta dan benci yang menjadi satu,

dalam kebimbangan untuk mengekspresikan diri,

dalam ketakutan dipandang rendah dan ditatap aneh oleh pria dambaan hati

Kalau isu sosial sejahat ini ...

Apakah seorang wanita hanya bisa menunggu?

Tapi, menunggu apa??

Hhh ... ya menunggu takdir,

dan menunggu terpilih oleh roda nasib,

untuk menjadi Cinderella yang berikutnya

Begitukah?

Kalau begitu,

aku akan menantang takdir,

dan memutar roda nasibku sendiri

Karena ...

perasaan cinta yang tak terbalas memang membuat luka,

tetapi,

perasaan cinta yang tak tersampaikan,

itulah yang paling menyakitkan


2004, sixth semester

04 September, 2008

Untuk Pencinta

Aku punya banyak mimpi.

Aku punya banyak rasa cinta.

Tapi aku tak bergerak.

Aku hanya tersenyum dan tertawa.

Aku ingin berbagi…sesungguhnya…

Aku terpesona pada sebuah kelembutan yang penuh dengan cinta

Aku terpana pada sentuhan kata-kata penuh rasa sayang

Membelaiku lembut, menyegarkan hatiku yang luka

Perih rasanya, namun nyaman

Aku sayang padanya

Aku terdiam oleh belaian dukungan yang menenangkanku

Aku terhibur oleh penerimaan yang penuh dengan pengertian

Memotivasiku perlahan, lembut dan pasti

Menguatkan hatiku yang terpuruk karna sebuah penolakan

Aku terbangun, aku tersadar, dalam damai

Menyadari, masih ada cinta di dunia ini

Ya…masih ada cinta

Sesungguhnya, aku sayang padanya


2002, second semester

Sayang Untuk Kakak

Kakak…aku sayang padamu

Aku sungguh mengasihimu

Ingatlah slalu, adik yang bodoh ini,

karna sungguh tak tau,

bagaimana caranya menyayangimu

Kakak…andai saja,

dengan membayangkanmu,

aku bisa sampai di tempatmu

andai saja…

saat kusebut namamu,

‘ku dapat bisikkan rasa sayangku padamu

Dan andai saja…

dengan menyimpan kenanganmu,

aku pun bisa tersimpan di hatimu…


2002, second semester

03 September, 2008

Rindu

Terasa kerinduan di hati

Pada suatu hari keharuman menari

Pada suatu hati hanya ingin memberi

Pada suatu nadi melonjak berseri

Aku rindu…

Masa ini, bukan masa itu

Masa yang telah berlalu

Tak dapat kembali baru

Tak ada lagi yang menari

Tak ada lagi yang memberi

Tak ada lagi yang berseri

Aku rindu…

Apa yang kurindu?

Siapa yang kurindu?

Mengapa harus merindu?

Bagaimana cara merindu?

Ah…aku lupa.


2002, third semester

02 September, 2008

Impian Maya

Semua pintu telah tertutup

Bibir sang remaja rapat terkatup

Impian indah tlah diperlihatkan

Tapi sungguh tak terkira,

impian indah takkan pernah terdapatkan,

Walau telinganya mendengar banyak pertanyaan,

“Remaja, kapan impian indah kau capai?”

namun impian indah seakan mengejek,

terbang tak henti ke atas awan

dan sang remaja…?

Sungguh tak tau harus jawab apa

sungguh tak tau harus bagaimana

karena sesungguhnya…

remaja…

sungguh merindukan hangatnya impian indah

ingin memeluk, dan memiliki…

ironis? biarlah, karena,

walau selalu menangis,

remaja tak pernah berhenti berharap

lalu bagaimana dengan,

“impian indah takkan pernah tergapai…?”

sst…biarlah

remaja belum tau…

ia belum tau.


2002, third semester

20 Agustus, 2008

Aku Hidup Lagi

Seminggu yang lalu aku belajar banyak… sangat banyak. Aku bertemu dengan berbagai orang yang unik dan menginspirasi. Mereka memiliki pilihan hidupnya sendiri, dan menjalani pilihan hidupnya itu tanpa takut dan tanpa ragu. Persis seperti yang kuinginkan, namun selalu takut kulakukan. Aku tau apa yang ingin selalu kulakukan, namun aku tau itu butuh waktu, butuh waktu untuk mewujudkannya.

Aku sempat ”mati” kemarin, sungguh-sungguh tidak punya semangat hidup dan hanya menjalani hari-hariku dengan tidak semangat, menatap masa depan dengan kosong, atau kelebihan semangat alias tegang dan buru-buru. Aneh. Aku yang selalu ingin hidup, tapi menjadi tidak hidup, dan tidak ingin hidup.

Kemudian, aku bertemu dengan orang-orang ini. Aku tidak percaya pada kebetulan. Seorang teman berkata, ya pasti ini Tuhan yang membuat, supaya lo semangat... Aku yang tadinya hanya terkagum-kagum dengan orang-orang itu, tersentak, dan baru menyadari... iya ya, ini rencana Tuhan yang sangat indah buatku, untuk membangunkanku yang selama ini tertidur, atau setengah terlelap, menjalani hari-hari sebagai rutinitas yang kosong, semua tugasku terbengkalai, aku pun menjadi tidak berarti, menatap diri juga tanpa arti. Aneh, menurutku. Aku bisa sampai tidak merasakan apapun tentang diriku, tentang hidupku. Aneh. Aku kan orang yang sangat senang menggunakan perasaan.

Aku sadar, kehadiran orang-orang tersebut dalam hidupku, adalah suatu anugerah yang tidak bisa didapatkan setiap orang. Aku bersyukur. Orang-orang tersebut, dengan masalahnya sendiri-sendiri, perjuangannya masing-masing, dan mimpinya yang kurang hebat mungkin menurut orang lain, tapi menurutku, dan yang terpenting, menurut mereka, mimpi mereka sangat hebat.


Kupikir hidup membutuhkan keajaiban. Tapi, aku sadar, kita sendiri bisa membuat keajaiban itu terjadi. Dengan hati, menjalani setiap kegiatan dengan tulus, melakukan apapun dengan hati yang murni, dan dengan cinta yang kumiliki.


Aku tau aku bisa mencintai, maka aku tau aku bisa memberi.

Aku tau aku bisa mencintai, maka aku tau aku bisa menggapai mimpi.


Sekarang, aku sudah hidup lagi.
Sebetulnya hidup itu, ga susah-susah amat kan?! :)


19 Juni, 2008

Selamat Ulang Tahun, Kawan

Pagi ini aku sendiri

Terdiam ku di dalam sepi

Kudengarkan burung bernyanyi

Sayup musik penghias pagi

Terputar rekaman memori

Berjuta hari-hari ceria

Kujalani sepenuh hati

Bersamamu sahabat setia

Trima kasih tuk kasih berarti

Lukisan sahabat kasih termanis

Masa-masa indah tak terperi

Kita berbagi tawa dan tangis

Selamat ulang tahun, kawan

Kupersembahkan tulusnya kasih sayang

Hadiah terindah yang dapat kuberikan

Kudoakan slalu bahagia

Kau berikan ku pengertian

Kau persembahkan perhatian

Dan terlebih ribuan dukungan

Tuk bekalku di masa depan

Oo, sahabat...

Senyum dan air mata

Akan kita jaga selamanya

Dan ku akan terus berusaha

Untuk slalu buatmu tertawa


This song is dedicated for Elly, Nov 1999

Irama Jiwa

Satu saat kutemukan jiwa

Hanyalah indah dalam fana

Sebuah fana yang berlagu

Mengalunkan musik hidupku

Irama favorit jiwa

Sejak dulu terlaksana

Yang sempurna dari gaya

Kuhayati dan kubawa

Terima kasih, kawan

Senyum hati kurasakan kini

Kubingkai warna pastel sanubari

Hanya ucapan, ”Hai”, menghias hari

Kita bina persahabatan

Jagalah selalu, kawan

Arti Manusia

Tuhan aku ingin jalani hari

Dalam arti, dalam seri, sepenuh hati

Tuhan kuberharap lewati masa

Dengan tawa, dengan cinta, penuh makna

Namun kini,

Cahya dunia tlah redup

Dan batasi manusia yang ingin hidup

Tapi slalu,

Manusia slalu menanti

Dan mencari indah arti yang tak terperi

Ooh.......

Jalani hidup ini dalam indah seri

Walau air mata buat manusia tak dapat berdiri

Kita bergandeng tangan dan saling mengingatkan

Akan surga bagi semua umat manusia

Di dunia fana ini

CINTA

Ada sebuah kisah nyata

Kekal dalam dunia yang fana

Sebuah kisah tanpa kata

Tapi penuh warna dan makna

Besar dalam hati yang kecil

Tergetar dalam nurani yang mungil

Ciptakan kekuatan yang mustahil

Bedakan orang gagal dan berhasil

Bagaikan pohon, ia jadi akar

Memberi air hingga bunga mekar

Bagaikan balon, ia mudah pecah

Tapi serpihannya tak kan pernah musnah

Balon lebih bermakna bila dimainkan bersama

Berdua bertiga berempat, atau berlima

Ia pun akan lebih berarti saat diberi

Karna indah dirinya tampak saat dibagi

Kamu Sahabatku

Aku tak tau kenapa

Ku slalu cari kamu

Tuk critakan yang terpendam di hati terdalam

Karna mungkin bersamamu

Ku m’rasa diterima, didengarkan,

Dan ku bebas senandungkan jiwaku

Kamu yang selalu hiburkanku

dan mengerti aku

Yang selalu dengarkanku, kupercaya,

Kamu sahabatku

18 Juni, 2008

Langkah

Aku berjalan, langkah demi langkah

Berat, lesu, tak terarah

Tanpa menyadari benar atau salah

Tanpa memikirkan menang atau kalah

Tidak berguna, kupikir

Melangkahkan kaki dengan kikir

Aku sendiri ingin maju tanpa tersingkir

Walau bersentuhan dengan getir

Kemanakah tubuhku menuju?

Kemanakah jiwaku melaju?

Tubuh dan jiwa tak berseteru

Tetapi jarang juga bersatu

Di dalam rimba yang penuh laknat

Aku memutuskan dengan berat

Menerima dengan hati sarat

Bahwa aku kini, tersesat..........

09 April, 2008

Singing

Senin, 24 Maret 2008, malam, di atas motor, ada serangkaian kalimat yang terus-menerus terngiang di telingaku. Beberapa hari sebelumnya aku chat dengan seorang teman di paduan suara, seorang yang sangat kukagumi. Dalam chat itu aku tanya…

“Kak, kenapa sih milih nyanyi jadi profesi? Full time gitu”
Di kepalaku, nyanyi masih belum bisa jadi mata pencaharian utama… fyi, dia full time di musik, jadi penyanyi dan pengajar vokal. Setelah kutanya, dia langsung jawab ga pake mikir:
“Cinta mati.”
…………
aku speechless. Hehe…
waktu itu aku ga bisa jawab cukup lama, akhirnya aku cuma ngasih emoticon “nyengir” sambil bilang, “aku speechless”… hehe aku bener2 ga nyangka akan dijawab seperti itu… aku tau itu jawaban yang sungguh-sungguh dan keluar dari hatinya.
Lalu dia menambahkan,
“semakin lama semakin ga pengen keluar dari dunia itu…
really something that I can’t imagine…
singing is not just sing…”

Wow. “Aku pun sama kak”, kupikir. “Aku ga pernah bisa mengingkari perasaanku tentang nyanyi… ada sesuatu yang sangat berharga, yang layak kuperjuangkan dan terus kunikmati setiap waktu hidupku”

Kucoba analisa.

Apakah karna di dunia nyanyi aku banyak dapet pujian, penerimaan, penghargaan, something like that?

Apakah cuma karna ini dunia baru buatku dan hanya seperti anak kecil yang dapet mainan baru trus aku akan bosen beberapa saat kemudian??

Atau, apakah hanya karna nyanyi ngasih aku penghasilan tambahan???

Uwh.

Kuakui memang ada ketiga unsur itu, tapi ada sesuatu… sesuatu yang lebih dari itu… tapi aku ga bisa jelaskan itu dengan baik.

Lalu, sampailah aku di sini sekarang. Hari berganti hari, tahun berganti tahun, semakin lama aku semakin mencintai musik, terutama dunia nyanyi. Saat aku menyanyi, kurasakan seperti masuk ke dunia lain, dunia yang tidak tergantikan dengan apapun, dunia yang sungguh-sungguh lain… apalagi, berada di panggung, di bawah spotlight kuning yang menyilaukan, ditatap berpasang-pasang mata, seluruh perhatian tertuju padaku… aku sendiri? Berusaha menyampaikan maksud lagu yang kunyanyikan, berusaha memberi tahu betapa aku menikmati saat-saat ini, berusaha mempersembahkan yang terbaik untuk orang-orang yang kucintai…

musik selalu terngiang dan berdengung dalam seluruh diriku, dalam kepalaku, dalam hatiku, merasuki leherku, bahu, tulang belakang, rusuk, tangan, hingga kakiku…

aku diam, aku bergerak, semuanya mengikuti irama yang berdengung itu…
aku berjalan, aku berlari, seirama dengan iringan yang menuntut keselarasan seluruh tubuhku…
tanpa tau apa sebenarnya yang kulakukan, aku berusaha menyelaraskan, selalu menuju harmoni… untuk apa sebenarnya itu, aku tak tau… tapi aku tau aku ngga bisa lepas…

Ahh, kemanakah aku akan menuju…??
Sampai kapan aku tak bisa lepas dari dunia ini…
Atau sampai kapan sebenarnya aku masih sanggup terus berusaha melepaskan diri???
Nyatanya, sampai sekarang, aku ngga pernah bisa lepas
kan