Semua pintu telah tertutup
Bibir sang remaja rapat terkatup
Impian indah tlah diperlihatkan
Tapi sungguh tak terkira,
impian indah takkan pernah terdapatkan,
Walau telinganya mendengar banyak pertanyaan,
“Remaja, kapan impian indah kau capai?”
namun impian indah seakan mengejek,
terbang tak henti ke atas awan
dan sang remaja…?
Sungguh tak tau harus jawab apa
sungguh tak tau harus bagaimana
karena sesungguhnya…
remaja…
sungguh merindukan hangatnya impian indah
ingin memeluk, dan memiliki…
ironis? biarlah, karena,
walau selalu menangis,
remaja tak pernah berhenti berharap
lalu bagaimana dengan,
“impian indah takkan pernah tergapai…?”
sst…biarlah
remaja belum tau…
ia belum tau.
2002, third semester
Tidak ada komentar:
Posting Komentar